Rabu, 14 Maret 2012

Great Mosque of Kufa, Iraq

Great Mosque of Kufa, Iraq
Pertama dibangun: 639
Lokasi: Kufa

Negara: Irak


Masjid agung kufah, atau masjid al-kufah, atau masjid-al-azam terletak di kufah, irak, merupakan salah satu masjid paling awal dalam islam. Dibangun pada abad ke-7, berisi sisa-sisa muslim ibn 'aqil - sepupu pertama dari husain bin' ali, rekan hani nya ibn 'urwa, dan mukhtar al-thaqafī revolusioner.


http://onthespot7hariini.blogspot.com/2011/09/7-daftar-masjid-tertua-di-dunia.html

Mosque of Uqba, Tunisia

Mosque of Uqba, Tunisia
Pertama dibangun: 670
Lokasi: Kairouan
Negara: Tunisia


Masjid uqba, juga dikenal sebagai masjid agung kairouan, merupakan salah satu masjid paling penting di tunisia, terletak di kota warisan dunia unesco kairouan.

http://onthespot7hariini.blogspot.com/2011/09/7-daftar-masjid-tertua-di-dunia.html

Masjid Al-Akbar Surabaya – JAWA TIMUR


  Masjid Al-Akbar Surabaya – JAWA TIMUR
Dibangun di atas lahan 11,2 hektar di Surabaya, Jawa timur dengan gaya arsitektur yang unik dan modern. Mesjid ini merupakan salah satu mesjid terbesar di Indonesia. Kesan unik dari bangunan ini terletak pada desain kubah masjid yang unik seperti struktur daun dengan kombinasi warna hijau dan biru yang memberikan kesan sejuk dan sega.

http://dutacipta.wordpress.com/bangunan/10-masjid-termegah-di-indonesia/

Masjid Rahmatan Lil-Alamin, Indramayu – JAWA BARAT



 

 Masjid Rahmatan Lil-Alamin, Indramayu – JAWA BARAT

 dibangun di Kampus Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. Mesjid ini berukuran 6 hektar dan berlantai 6 dengan kapasitas mencapai 100.000 orang. Pembangunannya belum rampung selesai…dan nanti Jadinyaseperti gambar yang paling bawah.


http://dutacipta.wordpress.com/bangunan/10-masjid-termegah-di-indonesia/

Masjid Dian Al Mahri, Depok – JAWA BARAT

Masjid Dian Al Mahri, Depok – JAWA BARAT




Masjid ini lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kubah Emas Depok. Mesjid ini merupakan salah satu mesjid di dunia yang dibangun dengan kubah yang terbuat dari emas. Masjid ini dapat membuat takjub siapapun yang pernah melihatnya karena keindahannya terutama kubahnya yang terbuat dari emas. Mesjid ini terletak di Depok, Jawa Barat.


http://dutacipta.wordpress.com/bangunan/10-masjid-termegah-di-indonesia/

Senin, 12 Maret 2012

Masjid Agung Semarang atau Masjid Agung Jawa Tengah




adalah masjid yang terletak di Semarang, provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Masjid ini dibangun pada tahun 2001 sampai dengan 2006. Masjid ini berdiri di atas lahan 10 hektar. Masjid Agung diresmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) merupakan masjid provinsi bagi provinsi Jawa Tengah.

http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Agung_Semarang

masjid raya dumai



Kemegahan bangunan Masjid Raya Dumai terasa saat kita memasuki halaman depan masjid ini. Cocok bagi anda yang tertarik dengan wisata religi dan menginginkan kedamaian di dalam hati. Terletak di kota Dumai.

http://www.indonesiabox.com/kemegahan-mesjid-raya-dumai-di-pekanbaru/

masjid raya makassar

photo

Masjid Raya Makassar

This is a fairly new mosque that was made by the initiative and benefaction of the current vice president of Indonesia. Reputed to be the richest man of the country who made his fortune in holdings from real estate to forestry, Hj Jusuf Kalla made sure that this mosque stands out in lime and soft yellow. The exterior and interior furnishings are said to have come from Turkey.
Masjid Raya, Makassar, Indonesia.

http://www.flickr.com/photos/colloidfarl/51867390/

masjid agung tasik malaya

Megahnya Mesjid Agung Tasikmalaya
Update : 2008-10-01 22:10:06



SAAT melewati pusat kota di Jalan KH Zainal Mustofa, Kota Tasikmalaya, setiap orang yang datang pasti terpesona dengan bangunan mesjid yang satu ini. Pasalnya, selain memiliki ciri khas dengan konsep atap dengan warna kuning emas juga empat menara yang menyerupai Mesjid Haram di Mekah memperlihatkan arsitektur yang sangat megah dan bernilai seni tinggi.
Secara historis meski sudah mengalami lima kali renovasi secara total, namun pihak DKM Mesjid Agung Tasikmalaya tidak memiliki catatan sejarah secara lengkap mengenai bangunan mesjid yang menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat Tasikmalaya dalam menentang penjajahan. Tetapi, kemudian hari ditemukan sedikit catatan sejarah bahwa Mesjid Agung Tasikmalaya dibangun oleh Bupati Sumedang Raden Tumenggung Aria Suryaatmaja pada tahun 1886 hingga 1888 masehi diatas tanah seluas 400 bata atau 6.000 meter persegi.
Setelah selesai, bangunan mesjid tersebut kemudian diserahkan kepada Patih Demang Sukma Amijaya Tasikmalaya untuk kemudian diurus dan dikembangkan. Seiring waktu ke waktu, renovasi kemudian dilakukan karena berbagai kejadian alam yang terjadi. Seperti pada tahun 1977 terjadi gempa hebat yang membuat bangunan mesjid retak dan arsitektur manapun tidak mampu merenovasinya, akhirnya renovasi dilakukan secara total dengan cara menghancurkan dan mendirikan kembali bangunan mesjid dengan konsep baru.
Terakhir, renovasi total dilakukan pada tahun 2000 atas kesepakatan bersama pemerintah Kab Tasikmalaya dan para ulama. Pasalnya, bangunan mesjid banyak dikira oleh musafir yang hendak berziarah sebagai bangunan pabrik. Warga Tasikmalaya kemudian bahu membahu menggalang dana hingga terkumpul uang sebesar Rp7,9 miliar, akhirnya mesjid kembali direnovasi secara total dengan arsitek Slamet Wirasonjaya. Luas lahan saat ini menjadi 500 bata atau 7.215 meter persegi dengan luas bangunan 2.456 meter persegi yang mampu menampung 8.000 jemaah.
Wakil Sekretaris DKM Mesjid Agung Tasikmalaya Abay Bayanudin mengatakan, saat ini masih mengumpulkan sejarah mengenai bangunan mesjid tersebut yang berdasarkan cerita dari mulut ke mulut bangunan mesjid dibangun dengan menggunakan bahan dari kayu jati murni. “Sebenarnya bangunan mesjidnya dulu kecil, tetapi bangunannya sangat kokoh karena secara keseluruhan terdiri dari bahan kayu jati. Saat ini kami sendiri sedang mengumpulkan bahan mengenai sejarah bangunan mesjid ini yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti,” kata Abay.
Yang menjadi ciri khas bangunan mesjid tersebut, kata Abay, memiliki dua menara yang menyerupai bangunan mesjid haram di Mekkah serta tersimpan sebuah bedug berukuran raksasa yang berhasil meraih penghargaan sebagai bedug terbesar dari MURI. “Jadi arsitektur bangunan mesjid ini lebih mengarah ke timur tengah, meski terkadang orang berpendapat lebih mirip bangunan mesjid di daerah Malaysia. Tetapi kemungkinan besar memang mengikuti arsitektur Malaysia yang juga berkiblat ke arsitektur timur tengah seperti Turki, dan Arab Saudi,” jelasnya.
Meraih Juara Umum Pemberdayaan Umat Se-Jabar
Ada prestasi yang membanggakan dari para pengurus DKM Mesjid Agung Tasikmalaya, yakni pada tahun 2006 berhasil meraih juara umum se-Jabar sebagai mesjid yang melakukan pemberdayaan kepada umatnya. Pengurus DKM berhasil melakukan berbagai kegiatan sosial kepada masyarakat serta mampu menciptakan perekonomian dengan cara mendirikan koperasi yang dijalankan para pengurus dengan berkantor tak jauh dari bangunan mesjidnya sendiri.
“Saya sendiri tidak menyangka atas penghargaan tersebut, hanya memang untuk melaksanakan kegiatan sosial pengurus DKM disini selalu mendapatkan kerjasama dengan berbagai perusahaan. Sedangkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakatnya, Alhamdulillah kami berhasil mengembangkan koperasi. Sehingga DKM Mesjid Agung bisa mandiri terutama untuk biaya mengurus kebutuhan mesjid setiap harinya,” pungkas Abay. (NK/AT/edt/WebNews).


http://www.tasikmalayakota.go.id/home.php?show=read_more&id=85

Minggu, 11 Maret 2012

keraton yogyakarta

Masjid Agung Keraton Yogyakarta adalah bangunan masjid yang didirikan di pusat (ibukota) kerajaan. Bangunan ini didirikan semasa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana I. Perencanaan ruang kota Yogyakarta konon didasarkan pada konsep taqwa. Oleh karenanya, komposisi ruang luarnya dibentuk dengan batas-batas berupa penempatan lima masjid kasultanan di empat buah mata angin dengan Masjid Agung sebagai pusatnya. Sedangkan komposisi di dalam menempatkan Tugu (Tugu Pal Putih) - Panggung Krapyak sebagai elemen utama inti ruang. Komposisi ini menempatkan Tugu Pal Putih-Keraton-Panggung Krapyak dalam satu poros.
Bangunan Masjid Agung Keraton Yogyakarta berada di areal seluas kurang lebih 13.000 meter persegi. Areal tersebut dibatasi oleh pagar tembok keliling. Pembangunan masjid itu sendiri dilakukan setelah 16 tahun Keraton Yogyakarta berdiri. Pendirian masjid itu sendiri atas prakarsa dari Kiai Pengulu Faqih Ibrahim Dipaningrat yang pelaksanaannya ditangani oleh Tumenggung Wiryakusuma, seorang arsitek keraton. Pembangunan masjid dilakukan secara bertahap. Tahap pertama adalah pembangunan bangunan utama masjid. Tahap kedua adalah pembangunan serambi masjid. Setelah itu dilakukan penambahan-penambahan bangunan lainnya.
Bangunan Masjid Agung terdiri dari beberapa ruang, yaitu halaman masjid, serambi masjid, dan ruang utama masjid. Halaman masjid terdiri atas halaman depan dan halaman belakang. Halaman masjid merupakan ruangan terbuka yang terletak di bagian luar bangunan utama dan serambi masjid. Halaman ini dibatasi oleh tembok keliling. Sedang halaman belakang masjid merupakan makam Nyi Achmad Dahlan dan beberapa makam lainnya..
Ada lima buah pintu yang dapat digunakan untuk memasuki halaman masjid. Dua buah pintu terletak di sisi utara dan selatan. Sedangkan pada sisi timur terdapat sebuah pintu yang berfungsi sebagai pintu gerbang utama. Bentuk pintu gerbang yang sekrang ini adalah semar tinandu dengan atap limasan. Pada kedua sisi gapura ini terdapat dua bangunan yang disebut bangsal prajurit. Pintu gerbang dihubungkan dengan sebuah jalan yang membelah halaman depan menjadi dua bagian. Jalan ini diapit dua buah bangunan yang dinamakan pagongan.
Bangunan serambi masjid dipisahkan dari halaman masjid. Bangunan pemisahan itu berupa pagar tembok keliling dengan lima buah pintu masuk. Pada sisi timur terdapat tiga buah pintu dan satu buah pada sisi utara serta selatan. Bangunan serambi ini juga dikelilingi dengan sebuah parit kecil (kolam) pada sisi utara, timur, dan selatan. Tempat/bangunan yang digunakan untuk berwudhu terdapat di sebelah utara dan selatan serambi.
Bangunan serambi masjid berbentuk denah empat persegi panjang. Serambi didirikan di atas batur setinggi satu meter. Pada serambi ini terdapat 24 tiang berumpak batu yang berbentuk padma. Umpak batu tersebut berpola hias motif pinggir awan yang dipahatkan. Atap serambi masjid berbentuk limasan.
Pada sebelah barat serambi ini berdiri bangunan Masjid Agung yang merupakan ruang utama salat. Ruangan masjid berbentuk denah bujur sangkar. Bangunan ,asjid didirikan di atas batur setinggi 1,7 meter. Pada sisi utara masjid terdapat gedung pengajian, kamar mandi, dan WC untuk pria. Sedang yang diperuntukkan bagi wanita berada pada sisi selatan. Mihrab berada pada dinding sebelah barat. Pada dekat mihrab terdapat sebuah mimbar dan maksurah, masing-masing terletak di sebelah utara dan selatan mihrab.
Atap tajug bertumpang tiga menutupi ruang utama Masjid Agung ini. Pada puncak atap terdapat mustaka. Ketiga atap masjid ini didukung oleh dinding tembok pada keempat sisi ruangan dan tiang berjumlah 36 buah. Tiang-tiang tersebut berpenampang bulat tanpa hiasan (polos). Ketiga puluh enam tiang tersebut terdiri atas empat buah saka guru, 12 saka rawa, dan 20 saka emper.
Bahan tulisan berasal dari berbagai sumber.
Naskah: Sartono K.



http://www.tembi.org/keraton_yogja/masjid_agung.htm

masjid raya taqwa palembang


Masjid Raya Taqwa Palembang berada di jl. …… tidak jauh dari Kambang Iwak. Ini merupakan gambar Masjid Raya Taqwa Palembang setelah direnovasi. Renovasi masjid merupakan salah satu program pemprov Sumatera Selatan dalam membangun masyarakat yang madani. Dan masih ada beberapa masjid besar lainnya yang akan dibangun di kota Palembang, seperti Masjid Sriwijaya. Pada sisi masjid ini terdapat kolam retensi yang cukup luas dengan dikelilingi jalan aspal, kolam ini selain untuk paru-paru kota juga bisa menjadi lokasi bermain warga Palembang di waktu libur.
http://sittatunwaisyrun.wordpress.com/2011/05/23/masjid-raya-taqwa-palembang/

masjid agung palembang

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I atau biasa disebut Masjid Agung Palembang
  adalah sebuah masjid paling besar di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Masjid ini dipengaruhi oleh 3 arsitektur yakni Indonesia, China dan Eropa. Bentuk arsitektur Eropa terlihat dari pintu masuk di gedung baru masjid yang besar dan tinggi. Sedangkan arsitektur China dilihat dari masjid utama yang atapnya seperti kelenteng. Masjid ini dulunya adalah masjid terbesar di Indonesia selama beberapa tahun. Bentuk masjid yang ada sekarang adalah hasil renovasi tahun 2000 dan selesai tahun 2003. Megawati Soekarnoputri adalah orang yang meresmikan masjid raksasa Sumatera Selatan modern ini.
Masjid ini didirikan pada abad ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikrama. Saat ini, Masjid Agung Palembang telah menjadi Masjid regional di kawasan ASEAN. Terletak di kawasan 19 Ilir, dimana merupakan salah satu Kampung Asli Palembang dan Arab yang telah lama didiami.
http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Agung_Palembang

masjid sultan suriansyah

Masjid Sultan Suriansyah atau Masjid Kuin 
 adalah sebuah masjid bersejarah yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah (1526-1550), raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam.[1] Masjid Kuin merupakan salah satu dari tiga masjid tertua yang ada di kota Banjarmasin pada masa Mufti Jamaluddin (Mufti Banjarmasin), masjid yang lainnya adalah Masjid Besar (cikal bakal Masjid Jami Banjarmasin) dan Masjid Basirih.[2] Masjid ini terletak di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin Utara, Banjarmasin, kawasan yang dikenal sebagai Banjar Lama merupakan situs ibukota Kesultanan Banjar yang pertama kali. Masjid ini letaknya berdekatan dengan komplek makam Sultan Suriansyah dan di tepian kiri sungai Kuin.
Masjid yang didirikan di tepi sungai Kuin ini memiliki bentuk arsitektur tradisional Banjar, dengan konstruksi panggung dan beratap tumpang. Pada bagian mihrab masjid ini memiliki atap sendiri yang terpisah dengan bangunan induk.

http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Sultan_Suriansyah

masjid agung demak

Masjid Agung Demak
adalah salah satu mesjid tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masjid ini dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama (wali) yang menyebarkan agama Islam ditanah Jawayang disebut dengan Walisongo. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Masehi.
Masjid Agung Demak juga telah dicalonkan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO semenjak tahun 1995.
 
http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Agung_Demak

masjid ajaib

Menengok Masjid "Ajaib" di Turen Malang

Menengok Masjid
Sudah lama terdengar ada sebuah masjid "ajaib" yang menurut mitos dibangun oleh jin dalam waktu hanya semalam. Berbagai cerita aneh lainnya terkait dengan berdirinya masjid yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu membuat kalangan wisatawan penasaran ingin melihat dari dekat kondisi masjid tersebut.

Liburan panjang kali ini, tepat bagi keluarga melakukan wisata religi di wilayah Kabupaten Malang, dan pilihan jatuh menuju masjid ajaib tersebut, menjadi salah satunya.

Masjid yang berada sekitar 25 km dari Kota Malang itu, bila ditempuh arah ke Turen dari terminal Gadang dengan naik minibus atau mikrolet tujuan Turen, dapat ditempuh dalam waktu sekitar 35 menit .

Biasanya jalan menuju arah tersebut agak tersendat bila musim panen tebu, karena jalanan cukup ramai dengan truk-truk pengangkut tebu, menuju pabrik gula Krebet Baru, Bululawang.

Turun di pertigaan Desa Sedayu, para pengunjung masjid berjalan kaki menuju lokasi . Suasana keramaian cukup terasa, bus – bus besar mengangkut jamaah pengajian yang melakukan wisata religi berlalu lalang di jalan kampung yang tidak terlalu lebar itu.
Dari jalan besar, sekitar 1.5 km, memasuki sebuah gang , mulai terlihat gerbang masjid, dengan ukiran keramik warna biru setinggi 9 hingga 10 meter.

Saat masuk waktu shalat Ashar, gerbang belum dibuka karena di dalam sedang melaksanakan shalat, namun bagi jamaah yang berjalan kaki, bisa masuk dari pintu sebelah kanan (pintu keluar), sedangkan kendaraan mobil menunggu hingga sholat jamaah usai .

Terasa sekali nuasa kemegahannya saat memasuki masjid yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah (Bi Ba’a Fadlrah). Nama yang cukup panjang yang mempunyai makna Laut Madu atau, "Fadilah Rohmat" (Segarane, Segara, Madune, Fadhole Rohmat-terjemahan Bahasa Jawa).

Dalam keterangan yang diberikan oleh pemandu di lingkungan pondok tersebut bahwa Ponpes Bi Ba’a Fadlrah ini dibangun pada tahun 1963 oleh Romo Kiai Haji Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam, atau yang akrab disapa Romo Kiai Ahmad.

Sebelum memasuki masjid lapor dahulu ke ruangan Informasi, di sini pengunjung bisa minta bantuan untuk dipandu berkeliling pondok, tidak dipungut biaya apapun. Dalam perjalanan berkeliling pondok ditunjukkan ruangan-ruangan belajar yang cukup membingungkan bagi yang pertama kali datang, karena di dalam gedung juga terdapat ruangan keluarga.

Bangunan utama memiliki 10 lantai, lantai 1 hingga lantai 4 tempat kegiatan pondok, sedangkan lantai 6 ruangan keluarga, di lantai 5, 7, 8 ada kios makanan kecil yang sangat murah harganya, dan juga busana muslim. Secara keseluruhan bangunan baru mencapai sekitar 60 persen, tak ada keterangan resmi tentang luas dan konsep bangunan.

Menurut Kisyanto, salah seorang panitia Ponpes Bi Ba’a Fadlrah yang akrab disapa Pak Kis. Pada tahun 1978, mulai ada santri yang menetap. Pada tahun 1978 itulah, proses pembangunan pondok mulai dilakukan.

Tapi sifatnya kecil-kecil, apa adanya, hingga tahun 1992. Setelah itu, proses pembangunan sempat berhenti. Bangun lagi sekitar tahun 1998 akhir dan awal tahun 1999 yang ditandai dengan adanya aktivitas "ngecor" dan pembuatan jalan serta pos.

Lebih jauh Pak Kis mengatakan, dalam hal pendanaan, beliau punya prinsip tidak minta-minta, tidak "toma" (tidak mengharap-harap pemberian orang) dan tidak pinjam. Mencegah agar tidak toma’, lanjutnya, maka pada tahun 1978, Romo Kiai sudah mulai membangun pondok dengan material apa adanya. Contohnya, waktu itu adanya baru batu merah saja maka batu merah itulah yang dipasang dengan luluh (adonan) dari tanah liat (lumpur/ledok).

Di sekitar pondok banyak warga yang bergantung dengan kegiatan pondok, mereka berjualan makanan ringan, bakso, camilan dan beranekaragam busana muslim. Harga barang yang dijual itu juga sangat murah, karena harga yang diberikan itu sudah dipatok tidak terlalu memberatkan jamaah yang sedang berbelanja.

Ternyarta Masjid Ajaib itu bukan cerita bohong, tapi nyata ada dan memberi banyak manfaat pada warga sekitar dan umat Islam, khususnya sebagai syiar agama Islam. 
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/65728/menengok-masjid-ajaib-di-turen-malang